(Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi
Tugas Mata Kuliah AIK II)
NPM NAMA
15.0305.0174 Puji
Rohmah
15.0305.0209 Ana Puspitasari
13.0305.0179 Fajar Nur Pamungkas
Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas
Tahun 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah
ini. Dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah AIK II,
yaitu Ibadah Syahadat.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
memberi dukungan dan bantuan dengan memberikan sumbangan materi ataupun
pikirannya, dalam menyelesaikan Makalah ini.
Kami menyadari bahwa, dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Magelang,
12 Februari 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
................................................................................. 1
A.
Latar Belakang .............................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................... 2
C.
Tujuan..................................................................................... ..... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A.
Pengertian
Rukun Islam, Tauhid dan Syahadat................................. 3
B.
Cara
Mengajarkan Syahadat di Sekolah Dasar.......... .................... 7
C.
Beberapa
Surah Yang Berhubungan Dengan Syahadat......... .......... 7
D.
Pendidikan Kontemporer Syahadat........................... .................
9
E.
Hikmah Syahadat....................................................................... 11
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12
A.
Simpulan ................................................................................ .... 12
B.
Saran
......................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Syahadatain merupakan rukun islam
yang pertama. Selain itu syahadatain juga menjadi dasar utama bagi semua rukun
islam. Jika seseorang tidak mengakui bahwa “Tidak
ada Tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah
Rosul-Nya” maka orang tersebut tidak dianggap sebagai seorang muslim.
Syahadat ibarat Ruh dan Islam ibarat
jasadnya. Maka jasad tersebut akan mati apabila ruhnya tidak ada atau mati.
Perkara syahadat adalah perkara yang bersangkutan dengan ketauhidan seseorang.
Oleh sebab itu syahadat menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat islam.
Dua kalimat syahadat itu ialah
perkara yang Allah dan Rosul-Nya jadikan sebagai rukun terpenting dari
rukun-rukun islam. Dinding pembatas antara iman dan kekufuran, halal atau
haramnya bahkan sebagai faktor penentu seseorang menjadi penghuni syurga atau
neraka. Seperti firman Allah SWT (
Al-Hujuraat:15) yang artinya “Hanyalah
orang-orang yang beriman itu adalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
Rosul-Nya.”
Syahadatain yang terdiri dari dua
kalimat itu merupakan mata rantai yang
mengaitkan rukun iman dan rukun islam. Ia pangkal praktek muslim. Ikrar itulah
mengaktifkan iman sehingga konkrit, yang sebelumnya berada dalam keadaan pasif
dan abstrak dalam batin. Pengakuan akan kemaha-esaan Allah dan kerasulan
Muhammad wajib ditanamkan dalam hati, sehingga ia menjadi milik hati yang tak
terpisahkan. Kalau sudah menjadi milik, Dia dan Utusan-Nya dihayati atau
dirasakan oleh hati. Selanjutnya ia wajib pula menanamkan dalam budi.
Tegaknya syahadat dalam kehidupan seseorang individu maka akan
menegakkan ibadah dan agama dalam hidup kita. Dengan syahadat maka wujud sikap
rohaniah yang akan memberikan motivasi kepada tingkah laku fisik dan akal
pikiran serta memotivasi kita untuk melaksanakan rukun islam lainnya.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah
definisi dari Iman, Tauhid dan Syahadat?
2.
Bagaimana
mengajarkan syahadat di sekolah dasar?
3.
Apakah
saja surah yang berhubungan dengan Syahadat?
4.
Bagaimana
pendidikan kontemporer syahadat?
5.
Apakah
Hikmah ibadah syahadat bagi umat islam?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetehui apakah definisi iman, tuhid, dan syahadat.
2.
Untuk
mengetahui cara mengajarkan ketauhidan di sekolah dasar.
3.
Untuk
mengetahui apa saja surah yang berhungan dengan syahadat.
4.
Untuk
mengetahui kontemporer syahadat.
5.
Untuk
mengetahui apa saja hikmah dari syahadat.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Rukun Islam, Tauhid, dan Syahadat
Rukun Islam artinya dasar-dasar atau landasan agama islam. Seseorang muslim
wajib mengamalkan semua rukun islam, kecuali rukun islam yang terakhir bersifat
opsional ( artinya jika tidak mampu tidak perlu diamalkan).
Tauhid berarti meng-Esa-kan Allah SWT.
Syahadat artinya pengakuan/ kesaksian yang nyata dan
jelas antara seorang hamba dengan Tuhannya. Syahadat( asy-syahadah)
merupakan asas dan dasar dari lima rukun islam dan merupakan ruh, inti dan
landasan ajaran islam, serta sebagai gerbang ketika seseorang memeluk agama
islam.
Hadits
dari shahabat ‘Umar r.a ó Nabi bersabda: “islam ialah
engkau mempersaksikan tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan
Allah, mengerjakan shalat, membayar zakat, berpuasa Ramadhan dan pergi Haji
bila engkau mampu melakukannya”.
Kalimat Syahadat:
اشهدأَن لااله الاالله واشهدان محمدرسول الله
Artinya: “Aku
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah”.
Dua kalimat syahadat
ialah:
a. Syahadat Tauhid : Artinya menyaksikan
dan mengakui ke Esaan Allah SWT.
b. Syahadat Rasul : Artinya menyaksikan
dan mengakui ke Rasulan Nabi Muhammad Saw.
1) Makna yang terkandung dalam kalimat Syahadat
o Makna Syahadat Laa Ilaaha
Illallaah
Syahadat menurut syari’at adalah pengakuan, pembenaran dan
keyakinan bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah ‘Azza wa Jalla
tiada sekutu bagi-Nya. Jadi makna laa ilaaha illallah ialah keyakinan dan
pengakuan bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah kecuali Allah lalu
berkomitmen dengannya dan mengamalkan tuntutannya. Maka beribadah hanya kepada
Allah dan tidak mempersekutukan-Nya
Allah berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ
لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ
مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
Artinya:
“ Maka
ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah
dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki
dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu
tinggal.(Q.S muhammad:19)
Pengakuan selain Allah merupakan kebatilah terbesar, dan menetapkan dia
tuhan adalah kezaliman yang terburuk. Tak seorangpun berhak di ibadahi selain
Allah SWT, kaliamat ini juga mengandung nafyu ilahiyah( meniadakan ketuhanan)
selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena itu, kalimat ini
memerintahkan unttuk menjadikan Allah semata sebagai satu-satunya Tuhan yang
disembah dan melarang menjadikan tuhan bersama Allah. Semua bentuk
ibadah yang hadir kerena pengabdian hati kepada Allah dengan cinta, ketundukan,
dan kepatuhan kepada-Nya semata masuk dalam kategori uluhiyah. Maka wajib meng
-Esakan Allah dengan ibadah itu, seperti doa, kecintaan, tawakkal, taubat, sujud,
dan macam ibadah lainnya. Wajib memberikan semua itu kepada Allah semata, tiada
sekutu bagi-Nya. Lalu siapa yang memberikan sedikit saja dari ibadah tadi
kepada selain Allah maka dia telah menjadi musyrik walau ia mengucapkan Laa
Ilaaha Illallaah jika tidak mengamalkan tuntutannya, berupa tauhid dan ikhlas.
o
Makna Syahadat Muhammadar Rasulullahi
Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam
adalah seorang yang benar perkataannya lagi dibenarkan, orang yang Allah Ta’ala
serahi kepercayaan atas wahyu-Nya. Maka segala sesuatu yang beliau beritakan,
adalah kebenaran dan kejujuran. Tidak ada kebohongan maupun penyelisihan janji.
Allah Ta’ala
berfirman :
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا
نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ
الْعِقَابِ
“ Dan
apa saja yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya
bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat
keras hukumannya.” (Qs.Al Hasyr: 7)
Adapun
peribadahan kepada Allah Ta’ala, haruslah dilakukan sesuai
dengan syari’at yang dibawa oleh beliau shallallaahu’alaihi wa sallam,
bukan dengan hawa nafsu maupun kebid’ahan. Karena sesungguhnya hukum asal dari
ibadah adalah dikerjakan berdasarkan syari’at. Nabi shallallaahu’alaihi wa sallam
2)
Syarat Mengucapkan
Syahadat.
Dalam
mengungkapkan Syahadat terdapat beberapa syarat yang perlu dipenuhi.Tanpa
memenuhi syarat ini tidak memberi makna apa-apa kepada pengucapnya.
Syarat
yang dimaksud ialah:
a.
Ilmu Ilmu
dalam hal ini bermakna mengetahuiapakah yang dinafikandan mengetahui apakah
yang di ithbatkan.
b.
Yakin Maksud
yakin ialah percaya dengan teguhkukuh dalam hati atau dikenali sebagai
kepercayaan yang jazam dan tiada sebarang keraguan walaupun sebesar zarrah.
c.
Ikhlas Al-Qur’an
menyebut:“Padahal mereka tidakdisuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dansupaya mereka mendirikan shalat
danmenunaikan zakat danyang demikian itulah agama yang lurus” (Q.S. al-Bayyinah
98:5)Sabda Rasulullah SAW:“Manusia paling bahagia yang menerima syafaatku pada
hari kiamat ialah orang yang mengucapkan la illahailallah dengan hati danjiwa
yang ikhlas”
d.
Benar Al-Qur’an
menyebutkan:“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertakwa.”(Q.S. Azumar 39:33) Sabda Rasulullah
SAW: “Tiadalah seseorang yang bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan
sesunggunya Muhammad itu Rasulullah (dengan persaksian) yang benar dari
hatinya, melainkan Allah mengharamkan atasnya neraka”
e.
Taslim Perkataan
ini bermaksud tunduk dan patuh serta berserah diri lahir dan batin kepada
Allah.
f.
Qabul Maksudnya
menerima,mereka yang tidak menerima sesuatu lazimnya menolak. Begitu juga
dengan kalimah Syahadah, mereka yang tidak meneria kalimah ini tidak akan
menjadikannya sebagai amalan serta dasar dalam kehidupannya.
3)
Rusaknya Syahadat
Ø Mengaku mengetahui perkara ghaib
Ø Menyekutukan
Allah SWT (Syirik)
Ø Meyakini
bahwa Allah adalah Tuhannya, namun juga menyembah dan meminta pada selain
Allah.
Ø Melakukan
peribatan atau ritual di luar syariah Islam
Ø Istighotsah serta berdoa kepada selain Allah
Ø Percaya
pada benda pembawa keberuntungan(jimat).
Ø Percaya
pada kuasa selain kuasa Allah. Bersekutu dengan setan dan/atau jin .
Ø DLL.
B. Cara mengajarkan Syahadat di Sekolah Dasar
Dengan cara yang menarik, agar anak mudah mengingatnya. Contohnya dengan óMenggunakan metode bernyanyi.
asyhadu alla ilaha
illallahu
wa asyhadu anna
muhammadarrasulullahi
Tiada
tuhan selain Allah
Nabi
muhammad utusan Allah
C.
Beberapa
Surah Al-Qur’an Yang Berhubungan Dengan Syahadat.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦ فَقَالَ يَٰقَوْمِ
ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥٓ
إِنِّىٓ أَخَافُ عَلَيْكُمْ
عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍۢ
Artinya:
“Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya lalu ia
berkata: "Wahai kaumku sembahlah Allah, sekali-kali tak ada Tuhan bagimu
selain-Nya". Sesungguhnya (kalau kamu tidak menyembah Allah), aku takut
kamu akan ditimpa azab hari yang besar (kiamat). (Q.S 7:59)
اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ لَهُ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى
Artinya:
“Dialah) Allah, tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia,
yang mempunyai nama-nama yang terbaik.”(Q,S thaha:8)
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ
وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ ۚ
لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
Artinya:
“Allah
menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah),
Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Q.S Ali 'Imran Ayat 18)
óNabi
Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam utusan Allah kepada seluruh manusia
قُلْ يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ
وَاْلأَرْضِ لآ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ يُحْيِ وَيُمِيتُ فَئَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ
اْلأُمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ
بِاللهِ وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Artinya:
“Katakanlah:
"Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu
Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Ilah (yang berhak
disembah) selain Dia, yang menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah
kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan
kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
mendapat petunjuk.” (Q.S Al-A'raff : 158)
D. Pendidikan Kontemporer Syahadat
Kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi dunia,
yang kini dipimpin oleh peradaban Barat satu abad terakhir ini, mencegangkan
banyak orang di pelbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material
(fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan Iptek modern tersebut membuat
banyak orang lalu mengagumi.
Antara lain:
1. Dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih membuat semua hal menjadi
mudah, contohnya saja alat komunikasi ( smartphone), hanya dengan menggunakan
smartphone saja, kita dapat berkomunikasi dan mengirim pesan dengan orang yang
berada jauh dalam waktu yang cepat. Tetapi secanggih apapun dan secepat apapun
tidak dapat dibandingkan dengan kecepatan do’a yang kita kirim kepada Allah
SWT. Contoh yang lain yaitu google
translate
2. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) istilah Hujan buatan yang
ditemukan oleh Vincent Schaefer dan Irving Langmuir new york, Kemudian
dikembangkan lagi oleh Bernard Vonnegut, yang menggabungan ilmu sains fisika
dan teknologi. Yang berhasil menurunkan hujan dengan cara penyemaian awan (cloud
seeding).
Meskipun manusia dapat menciptakan alat yang canggih tetapi masih
ada kuasa yang lebih yaitu kuasa Allah SWT.
Firman Allah:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَتُصْبِحُ
الْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ
إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ
خَبِيرٌ
Artinya:
“Apakah kamu
tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi
itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Q.S
Al-Hajj:63)
3. Pesawat
Dengan transportasi udara ini kita dapat pergi ke suatu pulau,
bahkan negara hanya dalam waktu yang singkat, contohnya pesawat Rusia MiG – 31e Fighter – Mach 2.83. Yang menduduki
barisan pesawat tercepat 2015.
Pesawat ini memiliki jangkauan maksimum 5.400 km dengan satu
pengisian bahan bakar. Kecepatan udara maksimum 3.000 km / jam.
Tetapi kendaraan Nabi Muhammad Saw saat isro mi’roj jauh lebih
cepat dari pesawat yang ada saat ini. Yang diperkirakan memiliki kecepatan
diatas sinar. Sedangkan sinar sendiri memiliki kecepatan 300 Kilometer
perdetik.( dipetik dari: answering-islam.org(indonesian section).
Firman Allah:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ
الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى . . . .
Artinya
“Maha Suci
Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil haram ke Al Masjidil aqsa . . .
“(QS Al-Isra’ : 1)
4. Penciptaan Manusia dari embrio
Dengan sains yang semakin maju, para ahli dapat menemukan proses bagaimana
perkembangan embrio menjadi manusia oleh Tim
ilmuwan internasional yang dipimpin Swedia Karolinska Institutet. Tetapi
sebenarnya ilmu tentang perkembangan embrio telah tertulis dalam Al-Qur’an
Al-Mu’minun ayat 12-14.
وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
"Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12)
ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)
ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ
مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا
فَكَسَوْنَا
الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ
أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ
"Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan
segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami
bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.
Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."(Q.S. Al- mu'minun :
14)
E. Manfaat Syahadat
Beberapa hikmah dari ibadah syahadat:
1. Sebagai fondasi iman seorang muslim
2. Terhindar dari perbuatan keji dan
mungkar
3. Membersihkan hati dari dari penyakit
hati contohnya sombong, kikir serakah dll.
4. Menumbuhkan rasa syukur kepada Allah
5. Menumbuhkan kepekaan sosial bagi (
berjiwa sosial)
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Jadi kesimpulan
yang dapat kami ambil yaitu bahwa makna kalimat syahadat terbagi atas 2 yaitu :
1. Makna Laa
Ilaaha Illallaah adalah tidak ada yang diibadahi dengan benar kecuali tuhan
yang satu, yaitu Allah yang Esa tidak ada sekutu bagi-Nya.
2.
Makna kalimat Muhammad Rasulullah yaitu keyakinan yang menghujam dalam hati bahwa
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam diutus oleh Tuhannya 'Azza
wa Jalla.
3.
Ibadah Syahadat di lakukan sebagai cerminan
syahadat, bahwa apabila kita sudah mengucapkan kalimat syahadat, bermakna kita
juga telah bersedia menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
4.
Perkembangan IPTEK yang sangat semakin maju,
yang membuat orang terkagum, sebenarnya sudah tersurat dan tersirat dalam
Al-Qur,an.
B.
Saran
1.
Seseorang
yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya. Dia wajib
memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia menerima
konsekuensi ucapannya.
2.
Seseorang
yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat tanpa
sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.
3.
Kita
harus bisa menyikapai perkembangan iptek dengan positif dan tidak terhanyut
dengan perkembangan dan kemajuan.
DAFTAR PUSTAKA
Hawwa Sa’id. 2001. Al Islam
Edisi Lengkap (Seri 01-04). Jakarta. Al-I’tishom Cahaya Umat.
Gazalba Sidi. 1985. Asas Seri
Ummi Islam. Jakarta. Bulan Bintang.
Himpunan . . .makalah ini hanya di jadikan sebagai referensi, sehingga tidak diperkenankan di gunakan secara mentah-mentah... terimakasih^-^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar